Badan Gizi Indonesia baru-baru ini mengajukan permintaan tambahan anggaran sebesar Rp118 triliun untuk tahun anggaran 2026. Permintaan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat program-program perbaikan gizi nasional yang selama ini menjadi perhatian utama dalam pembangunan kesehatan masyarakat. (11/7/2025) Jumat.
Permintaan tambahan anggaran ini didorong oleh beberapa faktor penting, antara lain:
- Tingginya angka stunting dan malnutrisi: Meskipun sudah ada berbagai program, angka stunting dan malnutrisi masih menjadi tantangan besar di Indonesia.
- Kebutuhan peningkatan kualitas layanan gizi: Untuk menjangkau daerah-daerah terpencil dan meningkatkan efektivitas program, diperlukan dana lebih besar.
- Penguatan program intervensi gizi: Termasuk suplementasi, edukasi masyarakat, dan pengawasan gizi yang lebih ketat.
Rencana Penggunaan Dana Rp118 Triliun
Dana tambahan ini akan dialokasikan untuk berbagai program strategis, seperti:
- Pengembangan pusat layanan gizi di seluruh daerah.
- Pelatihan tenaga kesehatan dan kader gizi.
- Penyediaan suplemen dan makanan tambahan bergizi untuk kelompok rentan.
- Kampanye edukasi dan sosialisasi pentingnya gizi seimbang.
Dengan dana tambahan yang besar, program intervensi gizi dapat diperluas dan diperkuat, sehingga angka stunting dan malnutrisi pada anak-anak di Indonesia berpotensi menurun secara signifikan. (11/7)
Permintaan tambahan anggaran Rp118 triliun oleh Badan Gizi untuk tahun 2026 adalah langkah strategis yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kualitas gizi masyarakat Indonesia. Dukungan anggaran yang memadai akan mempercepat pencapaian target kesehatan nasional dan meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang.