Kawasan Jati Padang, Jakarta Selatan, tengah menghadapi situasi darurat akibat jebolnya tanggul yang menyebabkan banjir meluas. Peristiwa ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan kerusakan infrastruktur dan risiko kesehatan. (6/7/2025) Minggu.
Banjir terparah terjadi di RT 13, RW 06, yang mencakup 258 kepala keluarga dengan total 759 jiwa. Ketinggian banjir bervariasi, bahkan mencapai lebih dari satu meter di beberapa titik yang lebih rendah.
Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) tengah membangun tanggul sementara menggunakan karung pasir untuk menahan luapan air agar tidak semakin meluas ke permukiman warga.
Saat ini, sekitar 50 warga telah mengungsi ke dua lokasi aman, yaitu Masjid Jami’ Ar-Ridhwan dan Musala Al Sabili. Petugas dari Puskesmas Pasar Minggu juga telah disiagakan untuk memberikan pemeriksaan kesehatan bagi para pengungsi.
Tanggul yang jebol biasanya disebabkan oleh beberapa faktor utama, antara lain:
- Curah hujan tinggi: Intensitas hujan yang ekstrem dalam waktu singkat dapat meningkatkan volume air secara drastis, melebihi kapasitas tanggul.
- Kondisi tanggul yang rapuh: Kurangnya perawatan dan kerusakan struktural membuat tanggul mudah jebol saat mendapat tekanan air yang besar.
- Sistem drainase yang buruk: Saluran air yang tersumbat atau tidak memadai memperparah genangan air dan tekanan pada tanggul.
Sementara itu, sebagian warga yang memiliki rumah berlantai dua memilih tetap tinggal guna menjaga harta benda mereka.
Banjir yang melanda kawasan ini menuntut respons cepat dan kolaborasi antara pemerintah serta masyarakat untuk meminimalkan dampak dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Tetap waspada dan siapkan langkah antisipasi agar keselamatan dan kenyamanan tetap terjaga.